Jumat, 02 Oktober 2009

Berspekulasilah....

Aku ingin meulis apa pun yan ada di benakku. Hups, rasanya banyak ide-ide yang sering muncul di pikiran ini, tapi tak satu pun yang pernah atau berhasil kutorehkan ke dalam sebuah tulisan yang mungkin bisa kijadikan hiuran atau hanya sekedar tumpukan-tumpukan file2 belaka. Benar sekali apa yang sering dikatakan penulis-penulis atau motivator dalam sebuah trainin mengatakan bahwa segera tuliskan apa yang ada dipikiranmu! Jadi suatu saat kamu bisa membaca ulang dan mengumpulkan tulisan-tulisanmu me njadi sebuah buku hasil karanganmu!

Yah, tapi apa boleh buat, namanya juga manusia tempatnya salah dan dosa yang suka menyesal dan kurang berusaha. Untuk menyempatkan diri barang sedikit saja tidak bisa. Sok sibuk katanya. Stop! Sudahlah, apa yang sudah terjadi hanya bisa kita ambil pelajarannya hari ini.

Menapaki sebuah perjalann adalah salah satu rangkaian hidup ini, banyak orang yang rela melakukan perjalanan demi mencapai sesuatu yang diinginkannya. Para perawi hadist rela melakukan perjalanan jauh hanya untuk mendapatkan satu hadist saja. Banyak wanita-wanita indonesia lulusan SMA, SMP, bahkan SD yang berani melalukan perjalanan ke negeri seberang untuk memeroleh nafkah demi kelangsungan hidupnya. Meskipun mereka tak yakin akan keselamatan diri mereka di tanah orang. Mungkin begitulah hidup, kadangkala harus mau dan berani berspekulasi untuk mencapai tujuannya. Nabi adam saja ketika ditrunkan ke bumi, tidak diberi peta sama sekali oleh Allah untuk mencari keberadaan hawa. Adam terus mencari kemanapun arahnya, yang jelas beliau hanya punya keyakinan bahwa Ia bisa bertemu dengan hawa, sang pujaan hati. Akhirnya dalam waktu yang tidak singkat dan atas izin Allah Adam bisa bertemu dengan hawa yang menjadi awal mulanya manusia-manusia terlahir di muka bumi termasuk kita yang hidup di zaman sekarang ini.

Ya, kita dapat mengambil pelajaran bahwa dalam spekulasi harus memiliki keyakinan yang akan mendorong kita untuk terus dan terus berusaha mendapatkan apa yang kita inginkan. Tanpa keyakinan, kita tidak akan memiliki tenaga cadangan ketika kita merasakan kelelahan dalam menapaki jalan ini. Tanpa keyakinan, kita tidak akan bsa bangkit dari keputusasaan yang sering menghampiri kita. Akan tetapi berspekulasi dengan keyakinan tinggi tanpa didasari ilmu akan membawa kita kepada kesia-siaan bahkan nyaris tanpa menghasilkan apa-apa. Pedagang minuman dan buah-buahan segar nan haru baunya berangkat pagi-pagi menuju tepian jalan untuk mendapatkan untung sebanyak-banyaknya. Ia memulai perjalan spekulasinya dengan penuh keyakinan karena yang ia tahu, belum ada satupun orang yang melalukan hal yang sama dengannya menjual buah dan minuman segar di pinggir jalan. Harapannya banyak pengguna jalan yang lelah dan haus menepi untuk menikmati minuman segar dagangannya. Akan tetapi setelah ia tunggu sampai sore hari tidak ada satupun pengguna jalan yang menepi dan membeli dagangannya. Sang pedagang ini terheran-heran mengapa demikian, padahal Ia merasa sudah mencari tempat strtegis yang dapat dengan mudah terlihat oleh calon pembeli. Pedagang tersebut sudah menggelar dagannya tepat di samping salah satu rambu lalu lintas dengan harapan ketika pengguna jalan melihat rambu jalan tersebut secara langsung melihat berbagai macam warna dagangannya kemudian berhenti untuk memborong buah atau minumannya. Akan tetapi yang terjadi justru sebaliknya, tidak ada satupun pengendara yang menepi bahkan mendekatinya sekalipun.

Tahukah saudariku, rambu lalu lintas apakah yang berada tepat di sebelah pedagang yang malang tersebut? ya, rambu itu berbentuk lingkaran berisi huruf S dan disertai coretan garis silang di depannya. Kita semua tahu bahwa rambu itu berarti bahwa setiap pengguna jalan dilarang berhenti di sepanjang jalan tersebut, jadi meskipun pedagang tadi berangkat subuh-subuh dari rumah sampai sore hari menggelar dagangannya, tetap saja tidak ada pembeli yang mau menepikan kendaraannya untuk kemudian memborong dagannya.

Ya begitulah hasilnya jika kita berspekulasi tanpa disertai ilmu. Meskipun keyakinan kita sangat tinggi, akan tatapi harapan kita akan begitu saja terbang dan menjauh dari kita karena tidak disertai ilmu di dalamnya.teruslah mencari ilmu, karena ilmu dapat menyelamatkan kita dari berbagai fitnah terutama zaman sekarang ini dan masa yang akan datang.

Saudaraku, ada satu lagi hal penting yang harus kita sertakan salam berspekulasi. Hal itu adalah do’a, do’alah yang bisa mengubah Qadar kita. Doa yang dapat merubah nasib kita selain berusaha. Doalah yang membuat kaum muslimin dengan pasukan hanya bebarapa ratus orang saja dapat mengalahkan musuh yang berjumlah ribuan orang dalam perang Badar dan perang-perang lainnya. berdoalah memohon kekuatan dan keridhaan-Nya. Seperti dalam firman-Nya dalam Al-Qur'an yang artinya: “.... Apabila hambaKu bertanya tentang Aku, maka katakanlah bahwa Aku dekat, Aku akan mengabulkan permohonan hamba-hambaKu”.

Apakah harapan dan tujuan kita wahai saudaraku? Apa saja keinginan kita baik kebaikan di dunia maupun di akhirat, berspekulasilah dengan keyakinan dan ilmu disertai doa hanya Kepada sang Maha Pemberi, Rabb yang hanya satu-satunya dapat mengabulkan doa-doa kita, Allah SWT. Setelah itu semua, kita baru bisa pasrah menerima bagaimanapun hasilnya kemudian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar